Bolos Bareng dan Sange Bareng (Let’s Play Hooky)
Mereka bukan pasangan. Hanya dua teman sebangku yang tahu sama-sama nakal, sama-sama bosan, dan… sama-sama gampang terangsang.
Hari itu, mereka duduk di pojokan kelas, saling tatap, saling sengaja menyentuh kaki di bawah meja. Matanya sudah basah, celananya sudah sempit.
“Bolos, yuk…”
“Tapi jangan cuma bolos. Kita sange bareng, kan?”
Tak perlu banyak alasan. Mereka kabur dari sekolah, masuk ke kamar kos sepi tanpa banyak bicara. Begitu pintu tertutup, hasrat meledak.
Baju seragam dicopot tergesa. Putingnya digigit pelan, lidahnya menyusuri paha yang sudah gemetar. Tangannya menyusup ke celana dalam yang sudah basah sejak masih di kelas.
“Kamu udah begini dari tadi?”
“Dari saat kamu bisik ‘aku sange’, aku langsung basah.”
Mereka tak hanya bolos dari pelajaran, tapi juga dari akal sehat. Gairah menggila, suara ranjang berderak. Satu mendesah, satu menahan, sampai akhirnya keduanya teriak bersama—menumpahkan semuanya tanpa malu.
Dan saat tubuh mereka sama-sama lemas, mereka tertawa kecil.
“Bolos bareng… sange bareng… orgasme bareng. Kita ulang besok, ya?”