Yakinlah! Keperawananku Hanya Untukmu Malam Ini (Believe! I Will Offer You My First)
Dia menatap lelaki itu dari balik tirai, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Gaun tipis yang dikenakannya sengaja dipilih—tanpa dalaman, tanpa keraguan. Malam ini, tubuhnya tak akan disembunyikan lagi.
Dia sudah memilih. Bukan karena paksaan, bukan karena janji-janji kosong, tapi karena hasrat… dan keyakinan yang mendalam.
“Yakinlah…” bisiknya sambil membuka tali pengikat di bahunya, “Keperawananku hanya untukmu malam ini.”
Saat kulit mereka bersentuhan, tak ada lagi batas yang tersisa. Setiap sentuhan menjadi api, setiap desahan menjadi mantra. Dia menyerahkan semuanya—gemetar, terbuka, dan siap dibentuk oleh lelaki yang dia percaya.
Darah, peluh, dan suara ranjang beradu di tengah malam yang panas. Dia merintih, dia mencengkeram, dia menangis… bukan karena sakit, tapi karena kenikmatan yang untuk pertama kalinya membanjiri tubuhnya tanpa henti.
Malam itu bukan sekadar kehilangan—tapi penyerahan mutlak.
Dan saat semuanya usai, hanya satu hal yang tersisa di antara mereka:
Keyakinan… bahwa malam itu akan mereka ulangi, lagi dan lagi.